Senin, 24 Februari 2014

KENANGAN DAN KENYATAAN

SALAM PERPISAHAN
Puisi Doni Andeskap

Kini, hatiku tergores kesedihan
Ketika terucap salam perpisahan
Walau air mataku tak berlinang
Bukan berarti suatu kerelaan
Saat-saat langkah terayun
Jarak kita-pun semakin membentang
Akankah semuanya jadi terkenang
Atau hanyut terbawa gelombang
Bahkan mungkin terkubur oleh waktu dan keadaan

Sobat, dalam hatiku ini
Akan tetap membekas suatu kenangan
Kau sungguh baik, supel dan komunikatif
Siapapun mengenalmu pasti akan merindu
Namun untukku, janganlah kau biarkan
Aku terkulai lemas dalam kehampaan
Karena rasa kangenku yang tidak kau harapkan



UNTUK SAHABATKU
Puisi Doni Andeskap

Sahabat, waktu telah mengantarkan kita pada satu titik pemahaman
bahwa di dunia ini tak ada yg abadi

Kini saatnya kita harus berjalan sendiri
Melangkah mengikuti takdir yang telah tergariskan
Dalam ruang dan waktu yang berbeda
Ketika kebersamaan menjadi langka
Ketika canda tawa begitu berharga

Sahabat, semoga waktu tak membuat kita lupa
Bahwa kita pernah ada
Pernah punya cerita
Sahabat, abadilah tercipta lebih dari cinta 




 

KENANGAN DAN KENYATAAN
Puisi Doni Andeskap

Terdiam merenung sendu
Ku bersenandung rindu
Terbayang perjalanan waktu
Sebuah kisah masa lalu

Tiada lagi nyanyian surga
Tiada lage penghibur lara
Tiada lage damai dalam jiwa
Hanya ada Bintang penuh derita
Hanya ada Langit yang kian terluka
Seakan hendak berkata
Inilah nafas Kehidupanku

Senyuman pun kian membeku
Dalam dinginnya gelap hitam malam
Tangisan pun kian melarut pilu
Dalam harunya lautan malam
Seakan hendak bercerita
Inilah jejak yang harus kutempuh

Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu
Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi
Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi
Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam
Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju

Hanya ada satu jawaban hati
Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati

HAL PERPISAHAN INI
Puisi Doni Andeskap

Mata yang berkaca-kaca...
Jantung yang berdetak-detuk tak menentu
Pikiran melayang-layang
Itulah terpaan gemuruh rasa dalam hatiku
Yang menemani saat ku tlah terpisah darimu

Waktu ini adalah saat waktu yang menyiksa
Menyiksa dirimu dan diriku
Waktu yang terasa lambat berputar
Berputar tuk berjalan melalui hari demi hari yang kan kita lalui
waktu dimana kita tak bersama-sama lagi

Kini semua hanya tinggal kenangan,
kenangan indah yang tlah kita lalui
Canda-tawa,sedih,kesal,khawatir dan rasa takut terpisahkan
Itulah perasaan yang menggumuli hati kita selama ini dan
rasa takut itu kini tlah menjadi kenyataan.
Aku mengerti kau begitu sakit saat ini
Terpisah dan terpenjara sepi disana
Namun ketahuilah kasih.....
Diri ini jauh lebih sakit merasakan semua ini

Aku bingung dan tak tahu harus bagaimana
Banyak hal yang tak dapat kukatakan dan ku jelaskan
Banyak hal yang tak kau mengerti maksud hati dan semua ini
Maafkanlah... cobalah tuk mengerti dan memahami
ambillah hikmat dari semua ini
Jauhkan rasa dendam dan benci, aku mohon...
Yakin dan percayalah semua ini kan ada hikmat nya

Ketahuilah kasihku,
aku tak akan lupa dan tak akan perrnah bisa
tentang apa yang harus memisahkan kita
Kenanglah kasih.......
Semua ini adalah hal perpisahan yang terabadi
True love does not need to have




PERPISAHAN YANG TAKKU INGINKAN
Puisi Doni Andeskap

Terdiam merenung sendu
Ku bersenandung rindu
Terbayang perjalanan waktu
Sebuah kisah masa lalu

Tiada lagi nyanyian surga
Tiada lage penghibur lara
Tiada lage damai dalam jiwa
Hanya ada Bintang penuh derita
Hanya ada Langit yang kian terluka
Seakan hendak berkata
Inilah nafas Kehidupanku

Senyuman pun kian membeku
Dalam dinginnya gelap hitam malam
Tangisan pun kian melarut pilu
Dalam harunya lautan malam
Seakan hendak bercerita
Inilah jejak yang harus kutempuh

Sanggupkah kulalui badai angin pasir rindu
Sanggupkah kulupakan indahnya sejuta pesona mimpi
Sanggupkah kulangkahkan kaki melewati panas inti bumi
Sanggupkah kubenamkan diriku dalam lautan kelam
Sanggupkah kubertahan dalam dinginnya hembusan angin salju

Hanya ada satu jawaban hati
Kan Kulalui dan kujalani dengan kasih murni setulus hati 

PUISI TERAHIR
Puisi Doni Andeskap

Senyum indah kini melemah
Sayap kananku telah patah
Hati meluap penuh nanah
Terlulai jatuh ditanah

Pernah aku ingin benar padamu
Kita berpeluk ciuman tidak jemu
Berharap hati darimu kulihat anak-anakku
Tapi sayang itu dulu . . .

Pola hidupmu buatku getir
Kesetiaanku kau sambarkan petir
Anggap saja semua telah jadi pasir
Kepadamu ini puisi Terahir


KENANGANKU
Puisi Doni Andeskap

Ingat bagaimana aku melangkah pergi,
Pada kaki kecil, hari sekolah pertama ku?
Dengan tangan mungil aku melambaikan tangan,
Dan aku melihat air mata di sudut mata Anda.
Tapi kau berani dan begitu juga aku
Kami berdua berusaha keras untuk tidak menangis.

kaki kecilku membawaku ke sekolah.
Aku ingat Anda berkata, “Sekarang taat aturan setiap saat!”
tangan-tangan kecil saya membuka pintu sekolah
Di mana-mana Aku melihat, ada anak-anak berlimpah.
Aku pergi ke lorong ke merah besar “K”.
Ada Mrs.Laura untuk menunjukkan jalan.

Kami membuat keluarga besar, bersama Mrs.Laura

Dengan keluarga ini besar, kami harus saling membantu.
Saya sudah berusaha keras untuk mendengarkan sepanjang tahun.
Jadi ketika saya di kelas pertama, saya akan tidak perlu takut.

Otot-otot di tangan saya sekarang jauh lebih kuat.
Dan bahkan kaki saya terlihat jauh lebih lama.

Pada hari terakhir sekolah, seperti yang kita semua selamat tinggal gelombang,
Apakah Anda s’pose Mrs.Laura akan memiliki air mata di matanya?
Ini benar-benar telah menjadi tahun ajaran bahagia.
Dan jika bukan karena Anda, Mom dan Dad,
Saya tidak akan ada di sini!

DIA TELAH PERGI
Puisi Doni Andeskap

Mengapa…?
mengapa aku harus kehilangannya untuk kedua kalinya
kini aku tak mengerti…
hatiku kini retak,remuk,dan hancur…
dulu hatiku yang slalu senang saat bersamanya
kini hilang harapan itu
dia pergi…
pergi menghadap sang khaliq

seharusnya aku harus ikhlaskannya
tapi tak bisa,

air mataku trus mengalir,dan membasahi pipiku
sekarang,fikirku hanya bagaimana bisa menyusulnya
aku kehilangan jati diriku saat ini,karna dia…
aku hanya bisa menangis dan menagisinya,
menjerit dan rasa penyesalan yang dalam
mengapa ku tak nyatakan rasaku padanya ?
sekarang, yang didepanku hanya raga tanpa nyawa

Dia pergi,Dia pergi,tinggalkanku,hanya itu ucapku
dulu waktu aku ingin ungkapkan rasaku padanya
ternyata Dia sudah memiliki orang yang dicintainya…
haruskah kurusak itu ?
tak mungkin, kini dia telah sendiri, tanpa kekasih hati
dan hari ini, saat kuberencana ingin ucapkan rasaku
tiba-tiba aku dengar dia kecelakaan dan tewas ditempat
tak terlintas difikirku, bahwa hari ini akan menjadi hari kelabu bagiku.

Kamis, 20 Februari 2014



AKU BISA MEMAHAMI TAK BISA MENGERTI
Puisi Doni Andeskap

Aku....
Aku berdiri bersandar di tembok ini...
Memahami setiap isi bait yang ku temui...
Ternyata tak bisa ku mengerti..
Hanya bisa melihat dan membaca nya..

Aku....
Aku memang jalang dan tak berharga diri..
Yang selalu mengusik diri dengan api..
Menimba api dengan sayatan mimpi..
Aku tercoreng ke lembah ini...

Dan aku...
Aku terlihat menjadi inti diri...
Menjadi rapi di hari yang sunyi..
Dan aku menjadi sunyi di setiap hari..
Karena api ku padam di tiup sunyi...
EPIFAT KEHIDUPAN 2006
Puisi Doni Andeskap

Terjerat dalam kebingungan
waktu yang merenggut manisnya kehidupan
mengikis sisa keharmonisan
terlukis pada akhir goresan

Asma-Mu.......
Selalu terucap, dalam lirih lepas udara keaslian
jika nafas masih teratur berjalan
warna itu takkan pernah ternodai
perbuatan itu,pasti berakhir mati.

Jika Kau beri aku 1 harapan
pasti ku beri sejuta pancaran keabadian janji sejati



PANORAMA KEHIDUPAN
Puisi Doni Andeskap

Angin bertiup kearah sang penghidupan
Menikmati panorama dipagi hari,
Merasakan sejuknya alam yang damai.

Para burung mulai keluar dari rumahnya,
Berterbangan dan mulai mencari apa yang harus dia cari

Awan hitam yg menyelimuti,
Kini berubah menjadi Awan Biru Keindahan
dan menjadi Langit yg menakjubkan.

Lukisan-Lukisan yg menghiasi Langit Pagi,
menambah kedamaian hati
dan membuat mata menjadi Kagum.

Itulah Tuhan,
Sang Pencipta abadi.
Menciptakan segala rupa,
dan menikmati hasil karyanya tentang
Indahnya Panorama Kehidupan.



 PELABUHAN HIDUP
Puisi  Doni Andeskap

Gelap yang kelam akan tiba dengan sendirinya
Raga dan ruhmu akan lepas sejenak melayang menjadi mimpi
Kibasan angin gelap merasuk menusuk setiap rongga kehidupan
Perlahan namun sengit, menjamahi apa yang ada
Terlupa sudah memori palsu itu
Hanya terlewat takkan abadi
Jiwa murka selalu ditengahi suka
Perangai buruk akan terbentuk

Kelam berubah
Muram kalah
Suram tak terjamah

Tanda mulai mengatas
Imaji jadi pasti

Teori akan jadi kondisi sesungguhnya
Terpikir dan terukir di pelipis mata
Hilang sekejap namun akan kembali mengenda
RENUNGAN MALAM
Puisi Doni Andeskap

Malam ini begitu menerawang,,,,
bagikan gelap tak kunjung terang,,,
manakala hati sedang gundah gulana,,,
menuntun suatu isyarat untuk memenuhi,,,
yang dilalui untuk mengetahui,,,

Mulailah untuk menjadi akhir,,,
akhirilah untuk memulai yang baru,,,
dengan tujuan yang pasti,,,
akan sebuah gapaian yang indah,,,
naluri yang kita inginkan,,,
untuk sebuah ilusi,,,
yang terjadi kelak dalam kelam,,,,

Malam berganti pagi,,,,
mulai dengan lembaran baru,,,
untuk tujuan yang pasti,,,,
namun terjadi hal2 yang terlah menghalang,,,
dengan tujuan pasti,,,,
halangan tak terhiraukan,,,
dengan jauh melangkah kutrobosnya,,,
untuk menuntaskan dunia depan yang jauh,,,,






KEBAHAGIAAN
Puisi Gerbang Kayangan
Doni Andeskap

Senyumlah..
andainya senyummu itu,
bisa menopengi kedukaan,
kerna kau akan lebih derita,
melihatkan wajahmu sengsara.

Ketawalah..
andainya tawa itu,
mampu mengusir kecewa,
kerna titisan luka pasti mengalir,
tanpa hati yang mengepam gembira.

Carilah bahagia,
biarpun sampai kehujung nyawa,
kerna itulah pengobat segala nestapa.

Andainya jasadmu kian longlai,
bertongkatkanlah dengan ucapan,
tasbih Ilahi dengan penuh harapan,
karna nyawamu takkan berkekalan.





HARTA DAN CINTA
Puisi Doni Andeskap

Jangan Kau Melihat Wajah Karena Bisa Menipu
Jangan Pula Kau Melihat Harta Karena Bisa Hilang
Datanglah Kepada Orang Yang Bisa
Membuatmu Tersenyum,
Membuatmu Selalu Tertawa,
Dan Membuatmu Merasa Dia akan selalu disampingmu,
Melindungimu dan Menyayangimu.

Jangan Kau Sia-siakan hidup untuk hari ini,
Hidup ini Terlampau Singkat
Bila dilewatkan Bersama Pilihan Yang Salah

Inspirated By Song Terry - Janji Manismu
BINGKAI  KEHIDUPAN
Puisi Doni Andeskap

Masa demi masa berlalu sudah
Kemana kaki jalan melangkah
Liku-liku kehidupan mengukir sejarah
Kini saatnya berpotret diri
Berbenah dari segala keburukan
Meningkatkan semua kebaikan
Ramadhan sebentar khan tiba
Kini saatnya tuk membuka pintu hati
Memaafkan semua kehilafan
Mari kita sambut dengan gembira
Dengan memperbanyak ibadah
Tuk menggapai tingkatan taqwa
Derajat tertinggi disisi khalik
Semoga Allah selalu membimbing kita
Dan nanti memasukkan kita dalam surga-Nya
Amiin