Fakta- Fakta Cerita yang Berhubungan dengan Struktur
Judul:
Ketika Rembulan Kembali Bernyanyi
Penulis:
Kartini
Penerbit:
Yayasan Sinar Gunung Sungai Geringing
Cetakan:
Pertama, November 2010
Tebal :
169 Halaman
Bagian
(1) Berisi cerita tentang Nina dan Riko,Nina yang kala itu pusing memikirkan
kehidupan rumah tangganyaNina memang
terbilang nekat, ketika ia menghabiskan hari sampai sore di Pantai Gandoriah
bersama Riko, mahasiswa asal Jakarta yang baru dikenalnya. Sikapnya yang ramah
dan sudah lama tak disentuh suami, membuatnya lupa status kalau masih istri
Rizal. Suaminya itu pergi merantau meninggalkan Sungai Geringging Pariaman,
untuk memperbaiki nasib. Sayang sudah tiga bulan, ia membiarkan Nina dan empat
anaknya hidup tanpa kiriman uang.
Bagian
(2) Berisi cerita Nina yang kala itu pusing memikirkan kehidupan rumah
tangganya, merasa ada teman tempat curhat. Sayang, ia melakukan curhat sambil
jalan di bibir lantai, hingga si Raja Siang kembali ke peraduannya.Akibat
ulahnya itu, mertuanya tidak senang hati. Gunjingan menyebar dengan teman
bermacam-macam. Salah satunya, Nina berpacaran dengan lelaki lain. Bak kata
orang Minang, Nina terkena tulah salah cando dilihat orang.
Bagian
(3) Berisi cerita gunjingan makin deras dan itu sampai juga di telinga Rizal
yang baru pulang merantau. Ia tidak langsung ke rumah istrinya, Nina, tapi
malah pulang ke rumah emaknya. Sewaktu Nina datang menjemput, ia langsung emosi
dan menjatuhkan talak satu.Bagi Nina, itu bencana sekaligus anugerah. Dikatakan
bencana, karena ia kini harus membesarkan keempat anaknya seorang diri. Ia
harus menjadi ibu, sekaligus kepala rumah tangga.Disebut anugerah, karena Rizal
termasuk tipe lelaki pemalas tak bertanggung jawab. Ia juga ringan tangan, dan
tak sanggup juga membuatkan rumah bagi anak dan istrinya. Mamak Nina, Mak
Uniang, merasa menyesal telah menikahkan Nina dengan Rizal. Ia pun merugi,
karena uang hilang pembeli Rizal tak kembali.
Bagian
(4) Berisi cerita lepas dari tangan Rizal, membuat Nina giat berusaha berkat
dorongan dari Riko. Ia mulai usaha kecil-kecilan membuat kerupuk jengkol,
mengambil upah jahit, sulaman dan lainnya. Asal kerja halal, Nina mau
melakukannya. Ia sangat butuh biaya banyak untuk membesarkan dan menyekolahkan
anak-anaknya.Mak Uniang tak tinggal diam. Setelah Nina resmi bercerai, ia
menunjukkan tanggungjawabnya sebagai Mamak. Ia terus memantau perkembangan
Nina, dan terus membela keponakannya. Ia pun memberi lampu hijau atas hubungan
Nina dan Riko.
Bagian
(5) Berisi cerita waktu berjalan dan Nina mulai merasakan nikmatnya sebagai
wanita karir. Ia dapat bantuan dana penambah modal, sehingga membuat Kayah, ibu
Rizal, ingin merujukkan mereka kembali. Namun Nina sudah patah arang, dan ia
tidak ada minat kembali ke pelukan Rizal.
Bagian
(6) Berisi cerita hubungan Nina dan Riko yang belum dijelaskan statusnya,
memberi peluang hadirnya Dokter Andre dalam kehidupannya. Dokter yang lagi
bermasalah dengan istrinya itu, ingin memperistri Nina pula. Di sisi lain, ada
Diana, seorang gadis yang tergila-gila pada Riko, ingin merusak hubungan
keduanya.
Novel berjudul
‘Ketika Rembulan Kembali Bernyanyi’ ini, mencoba menelanjangi adat Pariaman
terkait uang jemputan. Di novel ini disebutkan, bahwa uang hilang menjadi
penyebab sukarnya anak Pariaman untuk mendapatkan pasangan. Istilah lelaki
Pariaman harus dibeli, sangat gamblang dibahas.
Novel beralur
maju ini, terdapat bagian cerita yang hilang, khususnya di halaman 48. Diana
yang baru melihat Nina, langsung mengenal nama dan membencinya. Mbok ya
diceritakan dulu Diana itu gadis dari mana, tinggal di mana, sehingga ia tahu
siapa Nina.
Sementara sosok
Mamak dalam hal ini Mak Uniang, layak diberikan jempol akan tanggung jawabnya
pada ponakan. Tentu tidak semua mamak yang bisa berbuat seperti Mak Uniang,
karena banyak mamak yang malah menjual harta pusaka.
Sedangkan Nina,
sepertinya termasuk perempuan yang gampang jatuh dalam pelukan lelaki yang ia
sukai. Kalau tak ingat Allah SWT, Nina tentu sudah berzina. Padahal sebagai
wanita baik-baik, ia harus menolak berduaan dengan lelaki yang bukan muhrim.
Namun Nina tidak melakukan itu, sehingga perbuatan zina hampir berlaku di rumah
tante Riko.
Membaca novel
ini, memang tidak ditemukan satu hal yang baru, khususnya kesan mendalam.
Ceritanya sendiri umum, dan sudah banyak dibahas di novel-novel lainnya. Tentu
lain ceritanya, jika novel ini memberikan sesuatu yang khas dari Pariaman,
khususnya yang belum pernah dilirik penulis lain.
Sayang...
begitu aku sangat mencintaimu
mengapa kau pergi meninggalkanku
dan memilih dia ?
apakah kau tak pernah menyadari arti kesetiaanku selama ini..?
mengapa kau mengabaikan semua itu..?
Namun . . .
Tak ku sadari
Hari berganti jam,
Jam berganti menit,
Menit berganti detik,
Tak ada tanda-tanda datangnya diri mu
Yang ku tunggu-tunggu selama ini
Dan kini aku pun seperti bunga yang layu
Yang Tak bisa hidup lagi tanpa air yang di berikan
AKu pun berharap ada seseorang yang akan
Membasahi hatiku ini yang telah layu oleh masa
Lalu
Biarlah air mataku jatuh saat aku melihat
senyum dan wajahmu untuk yang terakhir
kini kuucapkan selamat tinggal kasih................
dan biarlah diriku menyimpan dalam
akan kekuatan cinta yang kau berikan
untuk diriku...........
kini ku relakan dirimu pergi kasih...............
Dikau bagai bayangan
Selalu dekat dengan daku
Meski raga jauh disana
Hati ini slalu dekat
Meski jarak pisahkan kita
Bayang dirimu tak pernah jauh dariku
Terkadang aku bimbang
Masih adakah aku dihatimu..?
Detik demi detik terus berjalan…
Rinduku padamu semakin menjadi – jadi
Rindu ini…
Menghantui fikiranku tentangmu
Bukan ku tak percaya padamu
Aku hanya takut kehilanganmu….
MENYADARI DIRI DENGAN PERASAAN Disaat kita rapuh …. Pastinya kita butuh seseorang yang benar-banar menyayangi dan mengerti keadaan kita Sakit banget pabila orang-orang yang kita inginkan tak da sisamping kita Seperti sahabat,teman,dan orang yang benar-benar kita sayangi Disaat kita rapuh hanyalah mereka yang kita inginkan Terkadang kita tak pernah sadari bahwa sesuatu yang bisa membuat diri kita lebih kuat Dan lebih dari segala-galanya adalah perasaan berkata dan suara hati kita sendiri… Mengapa kita tak pernah mengetahuinya sama sekali, bahwa ialah yang bisa membangkitkan segalanya… Ia lahir dalam kesucian yang begitu dalam Jagalah ia dengan segenap jiwamu Jangan pernah buat ia ternoda dengan kehidupan yang kita jalani…. Sadari…. Dan hargailah ia yang berada dalam dirimu Karna ia… Takkan pernah lepas dari dirimu sampai kapan pun…